Buscar

Páginas

karikatur /jawapos



Masih Soal Gaji Presiden

Polemiik soal gaji presiden makin panas. Selain mendapat dukungan, tapi lebih banyak mendapat kritikan dari berbagai pihak. Apalagi setelah menteri keuangan menyatakan akan segera menaikkan gaji presiden beserta sekitar 8000an pejabat pemerintah yang lain.
Bagi mereka yang mendukung, tentu saja menganggap wajar kenaikan gaji presiden ini, dengan alasan pekerjaan dan tanggungjawab yang besar yg diemban sang presiden, sehingga layak mendapatkan gaji besar juga. Namun di pihak lain hal ini dikhawatirkan akan menjadi contoh buruk dalam penyelenggaraan pemerintah. Karena bukan tidak mungkin setelah ini para bupati atau camat ikut-ikutan curhat minta dinaikkan gajinya…

Clekit Jawa Pos 25 Januari 2011

•January 25, 2011 •


Koin untuk Presiden…

Curhat SBY tentang gajinya yang belum naik selama 7 tahun mendapat respon beragam. Menteri Keuangan, salah satu pembantunya langsung “siap grak” menyiapkan kenaikan gaji presiden tahun ini juga. Sementara Megawati menanggapinya dengan melontarkan pendapat bahwa gaji presiden lebih dari cukup. Sedangkan Jusuf Kalla lebih bijak dengan mengatakan bahwa “Kurang sopan membicarakan gaji di depan publik.”
Namun ada keunikan dan ketumbenan yang terjadi di pihak lain lagi: kalangan masyarakat, mahasiswa, dan DPR. Yaitu sebagaimana tanggapan masyarakat yang bereaksi lewat penggalangan dana untuk gaji presiden di facebook dan twitter, mahasiswa dan DPR juga dengan sigap menyediakan kotak sumbangan pengumpulan koin yang akan diberikan untuk menambah gaji Presiden SBY. Ini unik, karena tumben-tumbennya masyarakat, mahasiswa dan DPR bisa satu langkah dan satu pendapat serta satu tindakan begitu. Luar biasa, ternyata presiden kita telah berhasil membuat kita semua bersatu padu lewat curhatnya…

Clekit Jawa Pos 22 Januari 2011

•January 22, 2011 • 


Kongres PSSI di Bali
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengadakan kongres di Bali pada 21-23 Januari ini. Namun kongres kali ini diyakini hanya akal-akalan Nurdin Halid Cs, karena semua agenda kongres sudah “diselesaikan” di Jakarta.
“Semua sudah beres sebelum kongres, mulai sidang, tata tertib kongres, hingga agenda pembahasan kongres. Tak ada perubahan berarti.” ungkap Noegraha Besoes, Sekjen PSSI. Noegraha Besut, eh Noegraha Besoes ini adalah salah satu orang abadi di kepengurusan PSSI. Sajak saya belum sunat  sampai sudah rimbun sekarang ini, orang ini adaaaaa terus jadi pengurus. Andai dia ini sebuah perusahaan, nama yang paling tepat barangkali adalah Muncul Jaya Abadi, hahaha…!!
Orang-orang seperti inilah yang gembira ria jika Nurdin Halid tetap ngotot bertengger jadi ketua umum PSSI, meski jelas-jelas tidak melahirkan prestasi apa-apa, karena ostosmastis dia juga akan dipertahankan untuk tetap bertengger juga. Prestasi Nurdin yang cukup “mengharumkan” namanya cuma satu: Menjadi satu-satunya di dunia ketua organisasi olahraga resmi yang pernah jadi narapidana!

Plang Ngamen

•January 21, 2011 • 
KHUSUS INDIA

Tulisan di kertas yang tertempel di depan sebuah rumah di Surabaya ini benar-benar mengindikasikan kegemaran yg sangat akut dari sang tuan rumah pada lagu-lagu India. Saking maniaknya sama lagu India, dia bahkan menggratiskan alias tidak mau membayar pengamen bila menyanyikan lagu selain lagu India. Ini benar-benar tantangan yg sangat berat bagi para pengamen, karena rasanya belum pernah kita menjumpai pengamen yang piawai mendendangkan lagu India. Kalaupun bisa menyanyikan, paling-paling dia hanya mengiringi dengan gitar, lha kendangnya mana? Pohonnya juga mana? Karena seperti yg kita tahu dalam film-film India, setiap menyanyikan lagu penyanyinya pasti butuh pohon untuk tempat dia berputar-putar, haahahaaa…

Clekit Jawa Pos 20 Januari 2011

•January 20, 2011 • 1 Comment


Gayus Divonis 7 Tahun…
Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/1/2011), menjatuhkan vonis kepada Gayus Halomoan Tambunan tujuh tahun penjara dan denda Rp 300 juta, subsider tiga bulan kurungan, terkait perkara korupsi yang dilakukannya.
Banyak pendapat dan protes muncul dari berbagai kalangan terhadap vonis ini. Ada yang bilang terlalu ringan, ada yg bilang seharusnya 20 tahun seperti yang diajukan jaksa penuntut umum (JPU). Ada juga yang menginginkan Gayus dihukum mati saja.
Namun apapun pendapat yang berkembang, yang jelas hal ini menjadi pembelajaran bagi para pelaku kriminal dan korupsi atau para calon-calon pelaku korupsi yang lain, bahwa kalau mau korupsi, atau merampok uang negara, mending yang gede sekalian. Toh nasib akan selalu berpihak pada mereka dengan kekuatan uang yg mereka punya. Seperti yg dilakukan Gayus, betapa dia bisa leluasa menundukkan aparat penegak hukum di kepolisian, kejaksaan dan keimigrasian dengan sangat mudahnya. Perlakuan yg dia terimapun  (seperti juga yang dirasakan para koruptor2 kakap yg lain) begitu istimewa, dari mulai tertangkap, pelaksanaan sidang, maupun ketika dalam tahanan. Bandingkan dengan apa yg dirasakan oleh maling ayam atau jambret terminal bila tertangkap…

Clekit Jawa Pos 18 Januari 2011

•January 18, 2011 • 2 Comments


Andai Aku Gayus Tambunan…
Lagu “Andai Aku Gayus Tambunan” yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Bona Papuntungan, mantan napi asal Gorontalo tiba-tiba ngetop dan jadi berita. Bahkan di Gorontalo sana, lagu ini jadi lagu favorit yang setiap hari diputar oleh para pengemudi bentor (becak-motor, ojek khas Gorontalo).
Lagu itu menggambarkan sepak terjang Gayus yang bisa melakukan apa saja dan pergi ke mana saja meski berstatus tahanan. “Kehebatan” Gayus dan lembeknya aparat hukum negeri ini benar-benar memprihatinkan dan memuakkan kita semua.
Selamat buat Bung Bona. Salam kreatif, tetap semangat, dan tetap penuh alat vital, eh vitalitas!!

Clekit Jawa Pos 15 Januari 2011

•January 15, 2011 • 


Pemerintah Bohong!
Tokoh lintas agama mengeluarkan pernyataan yang memerahkan telinga pemerintah. Mereka menilai pemerintah SBY-Boediono telah melakukan 18 kebohongan, berupa 9 kebohongan lama plus 9 lagi kebohongan baru. Para tokoh lintas agama tersebut juga mencanangkan tahun 2-11 sebagai tahun perlawanan kebohongan.
Sembilan kebohongan tersebut diantaranya tidak transparan dalam menjalankan pemerintahan, penegakan hukum dan mberantasan korupsi, kasus rekening gendut, masalah TKI di luar negeri, dan lain-lain. Ada yg menilai pemerintah melakukan kebohongan dikarenakan untuk menutupi kegagalan dalam menjalankan roda pemerintahan serta kegagalan memenuhi janji-janji kampanye yang lalu.
Namun benarkah kebohongan pemerintah sebanyak itu (9)? Atau malah lebih banyak lagi? Yang pasti, berapapun jumlahnya, kebohongan adalah sesuatu tindakan yg tidak benar, apapun alasannya. Titik!

Clekit Jawa Pos 11 Januari 2011

•January 11, 2011 • 


Penegakan Hukum Joget di Tempat…
Terbongkarnya kisah keluyuran Gayus (untuk ke sekian kalinya) ke luar negeri, semakin membuktikan betapa amburadulnya perangkat hukum kita. Aparat penegak hukum mulai kepolisian, kejaksaan, bahkan keimigrasian berhasil dengan suskses dia ajak “bermain”. Pemerintah sendiri, dalam hal ini Presiden SBY yang pernah mengatakan akan berdiri terdepan dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi tampaknya adem ayem seolah sedang mendengarkan lagu lama berjudul Nina Bobo. Maka jangan terlalu banyak berharap, daripada nanti kecewa berkepanjangan, karena penegakan hukum kita bukan cuma jalan di tempat, tapi malah joget di tempat dengan irama yang sangat memuakkan.
Bila dalam negara demokrasi hukum adalah panglima, maka khusus negeri kita uang adalah panglima, yang sangat berpegaruh di segala bidang. Maka nggak salah bila orang seperti Gayus dengan modal duit miliaran rupiah bisa dengan mudah bertingkah apa saja.
Jadi ingat lagunya Bang Rhoma yang berjudul “Rupiah”, kira-kira penggalan syairnya begini…

memang karena rupiah segala jadi mudah
kalau tidak ada rupiah segala jadi susah…

jreeeengjreeenggggg…hahaha!!